Pengertian Konflik Sosial
A. PENGERTIAN KONLFLIK
1. Pengertian Menurut
Bahasa
Kata Konflik berasal
dari bahasa latin configere yang artinya saling memukul. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Konflik didefinisikan sebagai
percekcokan,perselisihan atau pertentangan.
2. Pengertian Menurut Tokoh
1.
Robert
MZ Lawang,
Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka dengan tujuan
tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya.
2.
Kartono, Konflik merupakan
proses sosial yang bersifat antagonistik dan terkadang tidak bisa diserasikan
karena dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap, dan struktur
nilai yang berbeda.
3.
Soerjono
Soekanto
mendefinisikan konflik sebagai suatu proses sosial ketika seseorang
atau sekelompok orang berusaha mencapai tujuannya dengan jalan
menentang pihak lawan disertai ancaman atau kekerasan.
Faktor-faktor
Penyebab Konflik Sosial
B. FAKTOR
PENYEBAB KONFLIK SOSIAL
1.
Perbedaan Individu
2.
Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
3.
Perbedaan Kepentingan
4.
Perubahan - Perubahan Nilai yang Cepat
C.
AKIBAT-AKIBAT KONFLIK SOSIAL
1)
Meningkatnya solidaritas sesama anggota kelompok Dalam
kasus peristiwa pertempuran Surabaya, para pejuang tidak menghiraukan perbedaan
suku, agama, organisasi politik, dan sebagainya. Mereka bahu-membahu melawan
Inggris (Sekutu). Terjadinya konflik dengan kelompok lain justru dapat
meningkatan solidaritas sesama anggota kelompok (in-group solidarity) yang
sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
2)
Retaknya hubungan antarindividu atau kelompok Konflik
yang terjadi antarindividu atau antarkelompok dapat menimbulkan keretakan
hubungan. Keretakan tersebut dapat terjadi sementara ataupun permanen. Kalian
mungkin pernah konflik dengan temanmu, yang menyebabkan dalam beberapa waktu
tidak terjalin hubungan yang baik. Namun, karena kemudian saling menyadari
kesalahan, kalian berdua akhirnya saling memaafkan.
3)
Terjadinya Perubahan Kepribadian para Individu Perubahan
kepribadian dapat terjadi pada kedua belah pihak yang mengalami konflik. Kedua
belah pihak dapat saling menyesuaikan atau justru masing-masing mempertahankan
kebenaran yang diyakini.
4)
Rusaknya harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia .
Contoh, konflik yang diakhiri dengan peperangan
5)
Terjadinya akomodasi, dominasi, bahkan penaklukan salah
satu pihak yang terlibat dalam pertikaian.
D.
CARA MENANGANI KONFLIK
Proses penyelesaian
konflik disebut akomodasi.
Cara
menangani konflik yang terjadi yaitu:
1.
Menghindar
2.
Memaksakan Kehendak
3.
Menyesuaikan Kepada Keinginan Orang Lain
4.
Tawar Menawar
5.
Kolaborasi
Adapun
beberapa bentuk penyelesaian konflik sebagai berikut.
1)
Koersi (coercion) yaitu bentuk akomodasi melalui paksaan
fisik atau psikologis.
Sumber: https://www.liputan6.com/regional/read/4893099/aksi-sadis-bos-bank-plecit-di-wonogiri-saat-tagih-utang-bikin-nasabah-diopname
Contohnya Rentenir yang melakukan tindak paksaan dan ancaman agar sang peminjam dana segera melunasi hutangnya
2)
Kompromi (compromise) yaitu pihak-pihak yang terlibat
dalam konflik saling mengurangi tuntutan untuk mencapai suatu penyelesaian.
Contohnya keluarga
baru, mereka mempunyai masalah tentang tempat tinggal setelah menikah istri
menginginkan tinggal di tempat orang tuanya, sedangkan suami tidak mau tinggal
di rumah mertuanya.
3)
Arbitrase (arbitration) yaitu cara untuk mencapai sebuah
kompromi melalui pihak ketiga majelis arbitrase yang bersifat formal karena
pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalah sendiri.
Contohnya sengketa
antara Avanti dan Kementerian Pertahanan RI yang terjadi pada tahun 2018.
Sengketa ini diselesaikan dengan menunjuk Lembaga London Court of International
Arbitration (LCIA) sebagai arbiter.
4)
Mediasi (mediation) yaitu akomodasi melibatkan pihak
ketiga yang bersifat netral dan tidak berwenang mengambil putusan masalah.
Contohnya Guru
menjadi pihak ketiga atau mediator ketika terjadi konflik di antara teman
sekelas.
5)
Negosiasi (negotiation) yaitu proses komunikasi dua atau
lebih pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan permasalahan dengan mencapai
penyelesaian yang diterima semua pihak.
6)
Konsiliasi (conciliation) yaitu usaha mempertemukan
pihak-pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan. Konsiliasi
merupakan mediasi yang bersifat lebih formal. Keputusan pihak ketiga dalam
konsiliasi bersifat tidak mengikat.
7)
Rekonsiliasi (reconciliation) yaitu usaha menyelesaikan
konflik pada masa lalu sekaligus memperbarui hubungan ke arah perdamaian yang
lebih harmonis.
8)
Stalemate yaitu proses akomodasi yang terjadi karena
kedua belah pihak memiliki kekuatan seimbang sehingga pertikaian berhenti
dengan sendirinya.
9)
Transformasi konflik (conflict transformation) yaitu upaya
penyelesaian konflik dengan mengatasi akar penyebab konflik sehingga dapat
mengubah konflik yang bersifat destruktif[1]
menjadi konflik konstruktif[2].
Contohnya Konflik
Sampit Antara Suku Dayak dan Suku Madura
10) Ajudikasi
(ajudication) yaitu penyelesaian konflik di pengadilan.
Contohnya kasus
pembuhunan, perceraian
11) Segregasi
(segregation) yaitu tiap-tiap pihak memisahkan diri dan saling menghindar untuk
mengurangi ketegangan.
Contohnya lainnya
yaitu pemisahan area pemukiman orang kaya dengan orang miskin serta perbedaan
fasilitasnya.
12) Eliminasi
(elimination) yaitu salah satu pihak yang berkonflik memutuskan mengalah atau
mengundurkan diri dari konflik.
Contohnya konflik
antar saudara di dalam sebuah hubungan keluarga.
13) Subjugation
atau domination yaitu pihak yang mempunyai kekuatan lebih kuat dan dominan
meminta pihak yang lebih lemah untuk memenuhi keinginannya.
14) Keputusan
mayoritas (majority rule) yaitu keputusan yang diambil berdasarkan suara
terbanyak atau melakukan voting
[1] konflik
yang muncul karena adanya perasaan tidak senang, rasa benci dan dendam dari
seseorang ataupun kelompok terhadap pihak lain.
[2] konflik
yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat
dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan.
Posting Komentar untuk "Pengertian Konflik Sosial"
Terimakasih sudah mengunjungi blog Rizki Mega Saputra. Semoga bisa menambah wawasan Anda..