Saluran Mobilitas Sosial
A. SALURAN-SALURAN MOBILITAS SOSIAL
Menurut Pitirim
A. Sorokin, mobilitas sosial bisa dilakukan melalui 7 saluran mobilitas sosial,
yaitu
1)
Angkatan Bersenjata
Angkatan
bersenjata merupakan organisasi pertahanan dan penyerangan yang dibentuk oleh
suatu negara. Tujuan pembentukan angkatan bersenjata adalah untuk menegaskan
kebijakan domestik di dalam dan luar negeri. Angkatan bersenjata bisa berbentuk
militer ataupun paramiliter. Angkatan bersenjata bisa digunakan untuk melakukan
mobilitas sosial, khususnya mobilitas sosial vertikal. Mobilitas vertikal
merupakan gerak sosial yang memungkinkan seseorang untuk meningkatkan status
sosialnya. Dalam angkatan bersenjata, seseorang bisa meningkatkan statusnya
lewat kenaikan pangkat atau dengan jasa yang diberikannya kepada masyarakat dan
negara.
Contohnya
: Seorang anggota bersenjata yang meninggal dalam tugas kenegaraan akan
mendapat penghargaan kehormatan anumerta. Penghargaan atau gelar ini sendiri
merupakan salah satu contoh status sosial assigned status atau status
yang diberikan kepada seseorang.
2)
Lembaga Keagamaan
Lembaga
agama merupakan lembaga yang mengatur kehidupan atau tingkah laku manusia yang
berkaitan dengan agama. Lembaga ini didirikan oleh umat beragama dengan maksud
untuk memajukan kehidupan beragama yang ada dalam kehidupan masyarakat, bangsa,
dan negara. Lembaga keagamaan sendiri mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
Sebagai
pedoman hidup umat beragama.
Sebagai
sebuah sumber kebenaran umat beragama.
Sebagai
tuntunan prinsip yang benar dan salah
3)
Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah lembaga yang
menjadi tempat berlangsungnya proses pendidikan atau belajar mengajar yang
bertujuan untuk mengubah tingkah laku manusia menuju arah yang lebih baik.
Lembaga ini mempunyai beberapa macam, yaitu:
3.1.
Pendidikan
formal
lembaga pendidikan yang berbentuk
sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat sistematis, teratur, berjenjang,
dan mempunyai syarat-syarat yang jelas. Pendidikan formal sendiri terbagi lagi
menjadi pendidikan umum, khusus, kejuruan, profesi, dan keagamaan. Lembaga
pendidikan ini bisa didirikan oleh pihak pemerintah maupun swasta.
3.2.
Lembaga
Non Formal
merupakan lembaga pendidikan yang
diselenggarakan untuk kepentingan warga masyarakat yang memerlukan layanan
pendidikan, serta menjadi pelengkap pendidikan formal. Tempat kursus, kelompok
belajar, pusat latihan, pusat kegiatan belajar, majelis taklim, dan sebagainya
adalah beberapa contoh pendidikan nonformal. Hasil atau nilai yang diraih dari
pendidikan ini setara dengan nilai atau hasil dari pendidikan formal. Asalkan,
lembaga pendidikan nonformal yang ditempuh sudah mendapat penyetaraan nilai
dari lembaga khusus yang dibentuk oleh pemerintahan serta mengacu pada standar
nasional pendidikan.
Contoh lembaga
pendidikan nonformal yaitu Bimbingan Belajar Primagama
3.3.
Pendidikan
Informal
Lembaga pendidikan ini berbentuk
kegiatan pendidikan keluarga. Lembaga pendidikan ini merupakan lembaga
pendidikan pertama bagi umat manusia yang dimana peran pranata keluarga sangat
berperan disini.
Menurut Popenoe, lembaga
pendidikan mempunyai sejumlah fungsi, yaitu:
Transmisi
kebudayaan.
Memilih
dan mengajarkan peranan sosial.
Mengajarkan
corak kepribadian.
Sebagai
sumber inovasi sosial.
Lembaga
pendidikan juga berperan dalam mobilitas sosial. Peran lembaga pendidikan dalam
mobilitas sosial meningkatkan status dan kualitas seseorang dari yang rendah
menuju ke tingkat yang lebih tinggi.
Oleh
karenanya, lembaga pendidikan sering dianggap sebagai perangkat atau social
elevator bagi mobilitas sosial seseorang.
Misalnya:
Seorang
anak yang miskin dan dikucilkan oleh lingkungannya sendiri, mendapat kesempatan
untuk mengenyam pendidikan yang tinggi. Setelah lulus, anak tersebut kemudian
menggunakan ilmunya untuk membantu lingkungan di sekitarnya. Lingkungan yang
selama ini mengabaikannya pun kini lebih peduli dan menghormati anak tersebut
setelah sang anak membantun lingkungannya.
Seorang
anak difabel yang mengikuti pendidikan keahlian khusus akan menjadi anak yang
terampil dan berguna bagi masyarakat. Hal itu akan membuat masyarakat lebih
jadi lebih menghargai anak tersebut
4)
Organisasi Politik
Organisasi ini merupakan kelompok yang
bergerak atau berkepentingan dalam proses politik dan ilmu kenegaraan.
Organisasi ini merupakan bagian penting dalam suatu pembentukan tatanan sosial.
Organisasi ini secara aktif juga turut
berperan dalam menentukan nasib bangsa. Organisasi politik dapat mencakup
berbagai jenis, yaitu:
1)
Kelompok advokasi: merupakan suatu perkumpulan,
entah itu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau sejenisnya yang bertujuan untuk
memengaruhi keputusan politik dan meyakinkan pejabat publik untuk bertindak
sesuai suara dan kepentingan anggota kelompok tersebut.
2)
Wadah pemikir (lembaga think tank): jenis organisasi
politik yang melakukan riset yang umumnya didanai oleh klien, baik itu
pemerintah maupun pihak komersil. Riset yang dilakukan adalah riset yang
berkaitan dengan politik, sosial, teknologi, dan persenjataan.
3)
Partai politik: organisasi politik yang
menjalankan ideologi tertentu dan dibentuk dengan tujuan tertentu. Tujuan
organisasi politik ini adalah untuk meraih kekuasaan politik secara
konstitusional agar kebijakan-kebijakan mereka dapat dilaksanakan di suatu
negara. Partai politik juga termasuk salah satu diantara macam-macam kelompok
sosial paguyuban yang terbentuk karena ideologi.
4)
Kelompok teroris: organisasi politik yang
mempunyai ideologi dan tujuan tertentu yang berupaya untuk mencapai tujuannya
dengan cara kekerasan atau teror.
Sebagai saluran mobilitas sosial,
organisasi politik mampu mewadahi tiap orang untuk meningkatkan status
sosialnya. Status sosial bisa meningkat bila seseorang tersebut berdedikasi dan
memberi manfaat
bagi organisasi maupun bagi masyarakat.
Misalnya:
Seorang
yang telah mengabdi dan berkontribusi banyak dalam satu partai politik akan
diangkat menjadi ketua partai atau pembina partai tersebut. Atau, bisa juga
orang tersebut bisa dimasukkan menjadi menteri dalam suatu kabinet negara, itu
pun jika partainya mendapat jatah kursi di parlemen. Bisa juga orang tersebut diusung
oleh partai politiknya untuk menjadi kepala daerah atau bahkan kepala negara.
Orang
yang telah masuk LSM akan dipercaya masyarakat sebagai orang yang dapat
menyampaikan aspirasi mereka ke pejabat publik. Selain itu, orang tersebut juga
lebih dihormati dan didengar pendapatnya oleh para pejabat publik.
Seseorang
yang sudah lama bekerja di lembaga think tank akan sering dimintai informasi,
data, dan pendapat soal politik, sosial, ekonomi, dan teknologi. Orang-orang
yang meminta informasi dan sebagainya itu bisa dari masyarakat ataupun dari
media.
5)
Organisasi Ekonomi
Organisasi yang bernama lain organisasi
niaga ini adalah organisasi yang bertujuan untuk meraih laba sebesar-besarnya.
Kegiatan utama organisasi ini adalah memproduksi dan mendistribusikan barang
atau jasa yang ditawarkan ke masyarakat. Barang atau jasa tersebut dikenai
tarif yang harus dibayar konsumen. Tarif tersebut nantinya akan menjadi laba
atau keuntungan dari organisasi. Dengan demikian, organisasi ini juga sering disebut
sebagai organisasi laba atau profit organization.
6)
Organisasi Keahlian
Organisasi keahlian merupakan wadah bagi
seseorang yang mempunyai keahlian tertentu. Lewat wadah ini, seseorang akan
mengenal orang-orang bar yang seprofesi dengannya. Selain itu, organisasi
keahlian akan membuat masyarakat makin mengakui keahlian yang dimiliki oleh
orang tersebut.
Contoh: Pak Rizki mengikuti Organisasi Keahlian PGRI Kabupaten Muaro Jambi.
7)
Perkawinan
Perkawinan
adalah ikatan sosial dan ikatan hukum antarpribadi yang membentuk hubungan
kekerabatan yang bersifat intim dan seksual. Dalam kaitannya sebagai saluran
mobilitas sosial, perkawinan dapat meningkatkan derajat seseorang, baik
laki-laki ataupun perempuan. Apalagi jika pasangan yang dikawini atau dinikahi
adalah orang terpandang atau keturunan orang.
Pernikahan Adat
Jambi
Posting Komentar untuk "Saluran Mobilitas Sosial"
Terimakasih sudah mengunjungi blog Rizki Mega Saputra. Semoga bisa menambah wawasan Anda..